Rabu, 09 April 2014


Dalam turnamen-turnamen catur, terutama turnamen yang melibatkan banyak peserta, biasanya digunakan Sistem Swiss. Sistem Swiss (Swiss System) memiliki ciri-ciri dari sistem Round Robin dimana semua pemain akan terus bermain meski mengalami kekalahan, dan sistem Knock Out dimana pemain yang kalah di beberapa pertandingan awal tidak memiliki peluang untuk bertemu dengan pemain di papan atas klasemen atau untuk menjadi juara. Tipe turnamen ini pertama kali digunakan pada tahun 1895 dalam sebuah turnamen catur di Zurich.

Prinsip dalam turnamen sistem swiss, tiap pemain akan berhadapan dengan pemain yang memiliki poin sama tiap babaknya. Karena itu pemain akan berhadapan dengan pemain yang memiliki kemampuan selevel, kecuali di babak-babak awal dimana pemain yang kuat bisa saja berhadapan dengan pemain lemah. Karena di babak pertama semua pemain memiliki nilai yang sama (0) dan pairing bisa dilakukan secara acak. Tetapi bisa juga berdasarkan rating pemain. Caranya dengan menyusun pemain berdasarkan rating tertinggi sampai terendah. Jika peserta berjumlah 100 orang, pemain dengan urutan 1 akan berhadapan dengan pemain yang ada di urutan 51, pemain dengan urutan 2 melawan pemain dengan urutan 52, dan seterusnya.

Dalam Sistem Swiss semua pemain akan bermain sesuai dengan jumlah babak yang telah ditentukan sebelumnya. Misalnya dalam sistem swiss 7 babak, semua peserta turnamen akan bermain sebanyak 7 kali. Umumnya dalam setiap babak pemain yang menang akan mendapat 1 poin sedangkan jika draw atau remis masing-masing mendapat setengahnya. Juara turnamen adalah pemain yang memiliki poin paling banyak.

Lalu bagaimana jika di babak terakhir banyak peserta yang memiliki nilai yang sama? Cukup banyak sistem tie break dalam turnamen sistem swiss. Umumnya yang digunakan pertama adalah Buchholz/Solkoff. Buchholz yang dikembangkan oleh Bruno Buchholz pada tahun 1932, adalah jumlah poin dari lawan-lawan yang pernah dihadapi. Bisa juga digunakan Median Buchholz, sama dengan Buchholz tetapi membuang poin tertinggi dan terendah dari lawan. Setelah itu tie break yang biasa digunakan adalah Sonneborn-Berger, yaitu jumlah poin dari lawan-lawan yang pernah dikalahkan ditambah setengahnya dari poin dari tiap lawan yang ditahan remis. Sistem tie break ini juga digunakan pada sistem turnamen round robin.

Sistem Swiss bisa dilakukan secara manual, tetapi lebih mudah jika menggunakan bantuan software komputer. Turnamen-turnamen saat ini umumnya menggunakan program Swiss Manager untuk pairing. Tetapi bisa juga, dan lebih mudah menggunakan program Swiss Perfect.

Caranya sebagai berikut:
1. Buka program Swiss Perfect
2. Klik file – new- dan isi nama filenya. Setelah di save, klik no
3. Pada tournament option, di kolom admin isi data disana, seperti nama turnamen, nama penyelenggara, nama wasit, berapa babak yang akan digunakan, dsb.
4. Di kolom tie breaks, tambahkan ke selected methods metode mana saja yang akan digunakan untuk tie-breaks. Biasanya yang paling atas adalah buchholz, berger kemudian progress.
5. Dalam kolom Short Criteria, biasanya yang digunakan adalah berdasarkan rating, namun ini bisa kita abaikan. Kolom ini digunakan untuk penentuan posisi/urutan pemain sebelum dilakukan pairing babak pertama.
6. Setelah klik ok, isi nama-nama pemain yang menjadi peserta turnamen.
7. Setelah selesai, klik pairing – automatic untuk pairing babak pertama dan seterusnya
8. Untuk melihat klasemen (standing), result, dsb, klik view.

2 komentar:

  1. gimana brow cara mendownload aplikasi swiss perfeck grstis

    BalasHapus
  2. cara memasukan pertandingan club ato regu gmana bang?

    BalasHapus